Sabtu, 09 Januari 2010

Ayah,,ajari aku shalat malam...


Syaikh Ibn Zhafar Al Makki (dalam bukunya Anba’ Nujama’ al Abna) berkata, “Abu Yazid Thaifur ibn Isa al-Basthami ra. Membaca ayat, “Hai orang-orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari kecuali sedikit (daripadanya).” (QS AL Muzzammil 1-3). Ia bertanya kepada ayahnya, “Wahai ayahku, kepada siapa Allah memfirmankan perintah ini?”. Sang ayah menjelaskan, “Anakaku, perintah ini di tujukan kepada Nabi Muhammad SAW”. Sang anak bertanya kembali, “Wahai ayahku, mengapa engkau tidak melakukan apa yang dilakukan Rasulullah SAW?”. Sang ayah menjawab, “Wahai anakku, Qiyaumul lail dikhususkan dan diwajibkan kepada Rasulullah dan tidak diwajibkan kepad umatnya”. Maka sang anak terdiam. Saat ia membaca firman Allah, “Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam atau seperdua malam dan sepertiganya dan (demikian pula) segolongan orang yang bersama kamu.” (QS Al Muzzammil 20). Ia bertanya kepada ayahnya, “Wahai ayahku, sungguh aku pernah mendengar bahwa segolongan orang dahulu mengerjakan shalat malam. Siapakah golongan yang di maksud?”. Sang ayah menjawab, “Anakku mereka adalah para sahabat”. Sang anak tak henti bertanya , “Wahai ayahku, kebaikan apa yang diperoleh dengan meninggalkan sesuatu yang dikerjakan oleh Rasulullah dan sahabatnya?”. Sang Ayah berkata, “Engkau benar wahai anakku”.

Semenjak saat itu , sang ayah mengerjakan shalat malam. Suatu malam, Abu Yazid terjaga dari tidurnya. Ia melihat ayahnya sedang shalat malam, lalu ia berkata, “Wahai ayahku, ajari aku bagaimana cara bersuci supaya aku bisa shalat dengan mu!” Sang ayah mencela “Engkau masih kecil”. Sang anak tidak terima, “Wahai ayahku, bila nanti pada hari manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bemacam-macam, supaya di perlihatkan kepada meraka (balasan) perkerjaan mereka, lalu aku berkata kepada Tuhanku, ‘dulu aku pernah bertanya kepada ayahku bagaimana cara bersuci supaya aku bisa shalat dengannya. Namun ia menolak menjawab pertanyaanku, malah berkata”tidurlah, engkau masih kecil!’ . Bila aku mengatakan hal itu semua dihadapan Tuhanku, maukah ayah seperti ini?”.

Sang ayah menolak, “Tidak, sungguh demi Allah wahai anakku! Aku tidak menginginkan hal itu”. Lalu sang ayahpun mengajarinya cara bersuci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar