Sabtu, 23 Januari 2010

Putri..

पुत्री

itu tulisan india nya..
heu!!
dengan arti yang ternyata sama dengan bahasa indonesia,,
putri..
daughter!!
ow,,ow,,ow,,

Ketikaku Benci malam...



Malamku mencari cinta..
rikuh tak berdaya..
menatap nanar harapan yang nisbi, naifkah?
putuskah tali asa?
pecahkan keping-keping penantian?

temaram cahaya rembulan,
pelan tapi pasti menusku ulu hati...
tangan-tangan panjang kerlipan bintang,
ganas merobek-robek selaput jiwa..

sakitkah?
meringiskah?
mengaduhkah?

kadang aku benci malam..
smuanya begitu egois!
mereka bangga berpatut dengan dirinya sendiri..
senyum-senyum palsu rembulan...
belaian semu ranting-ranting basah..
Semuanya ku benci!!!

langkah-langkah gemulai sang malam,
mengoyakankeinginan untuk berdiam..
dan bercengkrama dengan palsunya kegembiraan para gemintang...

aku,,aku,,aku....
menatap,
meraba,
mendengar,
mencium,
merasakan,

hingga di ujung pengharapan...
senyum-senyum palsu mereka berkata :
Inilah Keangkuhan Malam!!!

Jumat, 22 Januari 2010

Cinta yang membingungkan...

Bingung dengan mereka,,
yang terlalu memuja cinta..
sakit karena cinta..
merana karena cinta..
terkungkung dalam lara karena cinta..
berlinang air mata karena cinta..
gusar dan gundah gulana juga karena cinta..

tak urung,,
bahagia karena cinta..
tersipu karena cinta..
sumringah karena cinta..
terbang tinggi karena cinta..

rela mati demi cinta..
rela malu demi cinta..
rela menahan sesak demi cinta...
rela meruang sakit demi cinta..

tapi aku tak suka cinta yang mereka puja...

yang jika tak berbalas,
mereka merana..
mereka menderita..

karena yang ku tahu,,
cinta tak sekejam itu..
cinta sejati itu menyembuhkan..
bukan menyakitkan..
bahkan cinta yang bertepuk sebelah tangan sekalipun..

aku bingung,,

bukan karena aku tak pernah jatuh cinta..
aku pernah jatuh cinta..

bukan karena aku tak punya cinta..
aku punya limpahan cinta..
lebih luas dari angkasa...
lebih tajam dari kecepatan cahaya..
lebih terang dari mentari..
lebih hangat dari pelukan..

Tapi aku memiliki cinta yang berbeda..
yang dengannya aku tak perlu menderita..
yang dengannya aku tak perlu merana..
yang dengannya kau tak perlu ragu berbagi hati, berbagi cinta..
yang dengannya aku tak perlu takutcintaku tak berbalas..

cinta memang segalanya..
segalanya memang cinta..
tapi cintaku berbeda..
karena cintaku adalah cinta-Nya

Wajibnya Niat Shaum..

Pembahasan tentang niat terkait dengan ibadah ash-shaum terbagi menjadi dua pembahasan :

1. Hukum niat dalam shaum wajib, baik Ramadhan maupun shaum wajib lainnya seperti : shaum qadha`, kaffarah, maupun nadzar.

2. Hukum niat dalam shaum nafilah atau tathawwu’ (sunnah).

@ Untuk jenis yang pertama, para ulama berijma’ bahwa niat shaum wajib dilakukan pada malam hari, berdasarkan keumuman hadits shahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu , bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam berkata :

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَ إِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى … [متفق عليه]

Artinya :

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung dengan niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya.” Muttafaqun ‘alaih ([1])

Kemudian berdasarkan hadits dari shahabat Hafshoh dan shahabat Ibnu ‘Umar dengan lafazh :

مَنْ لَمْ يُبَيِتْ اَلصِّيَامَ قَبْلَ اْلفَجْرِفَلاَ صِيَامَ لَهُ [رواه الخمسة]

Artinya :

“Barang siapa yang tidak berniat ash-shaum di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada shaum baginya.” H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad ([2])

Namun para ulama’ berbeda pendapat dalam niat shaum Ramadhan : apakah cukup dilakukan di awal bulan, atau harus dilakukan pada setiap malamnya.

Ada beberapa pendapat, antara lain :

1. Jumhur ulama berpendapat wajibnya niat di setiap malam bulan Ramadhan [3]), berdasarkan dalil-dalil di atas. Pendapat ini dirajihkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ul Fatawa jilid 25 hal. 120, beliau berkata :

“Adapun pendapat ketiga : maka untuk shaum yang bersifat wajib tidak sah kecuali dengan berniat pada malam harinya, berdasarkan hadits Hafshoh dan Ibnu ‘Umar, karena seluruh waktu (sejak terbit fajar hingga terbenam matahari) diwajibkan shaum padanya., sementara hukum niat (untuk hari ini) tidaklah dapat mengikuti niat (untuk hari) yang telah berlalu. Sementara shaum nafilah (sunnah) maka boleh baginya berniat dimulai pada siang hari, sebagaimana ditunjukkan hadits : “Kalau begitu aku bershaum ” … Ini adalah pendapat yang paling benar, dan pendapat ini merupakan pendapat Al-Imam Asy-Syaafi’i dan Al-Imam Ahmad.”

2. Sebagian ulama yang lain yaitu Al-Imam Malik, Al-Laits, Ash-Shan’ani, dan yang lainnya berpendapat cukupnya sekali niat di awal bulan selama tidak terputus oleh ‘udzur (halangan) seperti sakit atau safar. Jika terdapat halangan yang mengharuskan dia berbuka pada salah satu hari bulan Ramadhan, maka wajib baginya untuk memperbaharui niatnya. Pendapat ini dirajihkan oleh Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam Asy-Syarhul-Mumti’ jilid 6 hal. 369.

Perhatian : namun bagi orang yang tidak mengetahui berita masuknya bulan Ramadhan kecuali pada siang hari, maka boleh baginya memulai niat shaum pada siang hari. Kondisi ini adalah kondisi yang diperkecualikan. Dalil yang menunjukkan atas hal itu adalah hadits dari shahabat Salamah bin Al-Akwa’ radhiallahu ‘anhu :

بَعَثَ رَسُولُ اللهِ r رَجُلاً مِنْ أَسْلَمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَأَمَرَهُ أَنْ يُؤَذِّنَ فِي النَّاسِ : مَنْ كَانَ لَمْ يَصُمْ فَلْيَصُمْ، وَمَنْ كَانَ أَكَلَ فَلْيُتِمَّ صِيَامَهُ إِلَى اللَّيْلِ.

Artinya :

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam mengutus seserang dari Aslam pada Hari ‘Asyura, maka beliau memerintahkannya untuk mengumumkan kepada khalayak : ‘Barangsiapa yang sebelumnya tidak bershaum maka hendak bershaum (mulai sekarang), barangsiapa yang sebelumnya sudah makan, maka hendaknya ia menyempurnakan shaumnya hingga malam.” [4])

Bentuk pendalilan dari hadits di atas adalah : adanya kesamaan hukum shaum ‘asyura -yang kala itu masih bersifat wajib atas kaum muslimin- dengan shaum Ramadhan. Sehingga hukum memulai niat shaum pada siang hari bagi yang belum mendengar berita tentang masuknya shaum Ramadhan adalah boleh dan sah, sebagaimana boleh dan sahnya pada shaum ‘asyura kala itu. Pendapat di atas adalah pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah.

Pendapat Syaikhul Islam di atas, diikuti pula oleh Ibnul Qayyim dalam Tahdzibus Sunan dan Zadul Ma’ad dan Asy-Syaukani dalam Nailul Authar.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Ash-Shahihah. [5])

Jika telah diketahui hukum di atas, perlu diketahui bahwa hukum tersebut juga berlaku bagi anak kecil yang baligh di siang hari Ramadhan, atau seorang gila yang sadar, dan seorang kafir yang masuk Islam pada siang hari Ramadhan. Bagi mereka semua boleh untuk memulai niat shaum Ramadhan pada siang hari, dan sah shaum mereka tanpa harus mengqadha` (mengganti) pada hari lain. [6])

Kalau ada yang mengatakan bahwa, pada peristiwa shaum ‘asyura Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan pihak-pihak yang memulai niat shaumnya pada siang hari untuk mengqadha’ pada hari lain, sebagaimana dalam hadits dari shahabat Salamah bin Al-Akwa’ yang diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Dawud dengan lafazh :

أَنَّ أَسْلَمَ أَتَتِ النَّبِيَّ e فَقَالَ : (( صُمْتُمْ يَوْمَكُمْ هَذَا؟ )) قَالُوا : لا. قَالَ : (( فَأَتِمُّوا بَقِيَّةَ يَوْمِكُمْ وَاقْضُوهُ ))

قَالَ أَبُو دَاوُد : يَعْنِي يَوْمَ عَاشُورَاءَ

Artinya :

Bahwa Aslam datang kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam , beliau bersabda : “Apakah kalian bershaum pada hari ini?” para shahabat menjatab : ‘Tidak.’ Beliau bersabda : “Maka sempurnakanlah shaum pada sisa hari ini, kemudian qadha’ (pada hari lain)!”

Al-Imam Abu Dawud menerangkan : yaitu para hari ‘Asyura. [7]

Maka jawabannya adalah :

Hadits dengan riwayat Abu Dawud di atas adalah hadits yang lemah. Sebagaimana ditegaskan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Dha’if Sunan Abi Dawud. Bahkan dalam Adh-Dha’ifah beliau menegaskan bahwa hadits di atas dengan lafazh seperti itu adalah hadits yang munkar. [8])

3 Sementara hukum niat pada jenis shaum yang kedua, yaitu shaum nafilah atau sunnah, tidak wajib dilakukan pada malam hari. Maksudnya, apabila seseorang memulai niat shaum sunnah pada pagi atau siang hari maka boleh dan sah shaumnya. Dalam hal ini ada beberapa dalil, di antaranya : hadits dari shahabat ‘Aisyah radhiallahu ‘anha:

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ لِي رَسُولُ اللهِ r ذَاتَ يَوْمٍ : (( يَا عَائِشَةُ، هَلْ عِنْدَكُمْ شَيْءٌ؟ )) قَالَتْ : فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ مَا عِنْدَنَا شَيْءٌ؛ قَالَ : (( فَإِنِّي إذن صَائِمٌ ))

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha berkata : Rasulullah bersabda kepadaku pada suatu hari : “Wahai ‘Aisyah, Apakah kamu memiliki sesuatu? Aku menjawab : ‘Saya tidak memiliki apa-apa wahai Rasulullah.’ Beliau berkata : “Kalau begitu aku bershaum.” [9]

Dalam riwayat An-Nasa`i dengan lafazh :

(( هَلْ عِنْدَكُمْ غَدَاءٌ ))

“Apakah kamu memiliki makan siang?” [10]

Perhatikan lafazh : (( فَإِنِّي إذن صَائِمٌ )) lafazh ini menunjukkan bahwa beliau shalallahu ‘alaihi wasallam memulai niat shaum sunnah pada siang hari. Hal ini lebih dipertegas oleh riwayat An-Nasa`i, karena makanan yang beliau minta adalah Al-Ghada` yaitu makan siang.

Atas dasar itu, Al-Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim meletakkan sebuah bab yang berjudul :

باب جواز صوم النافلة بنية من النهار قبل الزوال وجواز فطر الصائم نفلا من غير عذر

Bab : tentang bolehnya shaum Nafilah dengan niat mulai siang hari sebelum tergelincirnya Matahari, dan bolehnya berbuka bagi orang yang bershaum nafilah tanpa ada ‘udzur.

Mungkin saja akan ada yang mengatakan bahwa sebenarnya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah melakukan niat untuk bershaum sejak malam harinya, namun ketika siang hari beliau kelelahan dan merasa tidak kuat untuk melanjutkan shaum sehingga beliau bertanya kepada istrinya apakah ada makanan. Namun setelah dijawab bahwa tidak didapati makanan, maka beliau melanjutkan shaumnya.

Menjawab pernyataan di atas, Al-Imam An-Nawawi menegaskan dalam syarh Muslim dengan mengatakan : bahwa penakwilan semacam di atas adalah bentuk penakwilan yang salah dan terlalu dipaksakan.

Dalam kitab Syarh Al-Iqna’ diterangkan bahwa tempat niat adalah hati maka barang siapa yang terbetik dalan hatinya untuk bershaum di keesokan harinya maka telah berniat dan cukup makan dan minum (ketika sahur) sebagai niatnya. ([11])

Dengan demikian melafadzkan niat dengan lisan tidak disyari’atkan dalam Islam, baik dilakukan secara berjamaah atau furada (sendiri-sendiri). Perbuatan ini adalah bid’ah yang munkar yang sudah tersebar di kalangan kaum muslimin dan wajib untuk ditinggalkan, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tidak pernah melakukannya, tidak pula para Al Khulafaur Rasyidiin radhiyAllahu ‘anhum.

[1] Al-Bukhari hadits no. 1 dan Muslim hadits no.1097

[2] Abu Daud Kitabush Shiyaam, bab 71, hadits no. 2454, Shohih Sunan Abi Daud hadits no. 2454 . Hadits ini masih diperbincangkan di kalangan ‘ulama dalam hal marfu’ atau mauqufnya. Al-Imam Al Al-Bukhari, At-Tirmidzi, An-Nasai, Abu Daud, Abu Hatim, dan Al-Baihaqi menguatkan bahwa hadits ini adalah mauquf serta Asy-Syaikh Muqbil bin hadi Al Wadi’I dalam kitabnya Ijabatus Sa’il hal.175 soal no. 102 menyatakan :”…hadist ini adalah Muthorib sehingga tidak bisa dijadikan sebagi hujah. Sedangkan Al-Hakim, Ibnu Hazm, Abdul Haq, Ibnul Jauzi, dan As-syaukani menguatkan bahwa hadits ini adalah marfu’serta di shohihkan oleh Asy-Syaikh Al Albani dalam kiabnya .Al Irwa’ jilid 4 hal. 25-30 hadist no. 914 - 915.

[3] Lihat Fathul Bari syarh hadits no. 1924.

[4] HR. Muslim 1135

[5] Lihat Ash-Shahihah VI/251-254; penjelasan hadits no. 2624.

[6] Ibid.

[7] HR. Abu Dawud 529.

[8] Lihat Dha’if Sunan Abi Dawud no. 529, Adh-Dha’ifah no. 5199.

[9] Muslim 1154

[10] An-Nasa`i 2324, Asy-Syaikh Al-Albani v berkata dalam Shahih Sunan An-Nasa`i : Hasan Shahih

[11] Taudhiihul Ahkaam jilid 4 hal. 141.

Kamis, 21 Januari 2010

Pra Nikah 2

Bismillahirahmaanirahiimi...

Segala Puji bagi Allah,,

Penguasa semesta alam,,Sang Penggenggam Hati...

karena dengan rahmatNya,,

sampai saat ini,,sampai detik ini..

Azzam yang ada di diri put masih teruntai dengan indahnya...(*Alhamdulillah..)


Shalawat serta salam,,

tak lekang di haturkan untuk Sang tauladan sejati, Sang kekasih hati...

Al Musthafa, Rasulullah SAW... J

Emmh,,,

dalam bahasan kali ini put mencoba menggambarkan apa yang sedang put pahami dalam memahami apa yang sedang harus dipahami.. (*halah!! ribet dah!! ^_^)

hehe!!

Singkatnya, Put mencoba untuk berbagi,,dengan apa yang selama ini put pahami...

sesuai dengan janji put yang kemaren,,klo put bakalan bikin sekuel dari edisi Pra Nikah,, buat yang mau siap-siap nikah maupun yang masih mau nunda-nunda.. (mau gak mau kudu nyiapin dari sekarang kan yaa,,mau jodohnya dah deket kek,,masih jauh di California kek... :p)

ð Nikah itu ibadah,, nikah itu sunnah rasul..dan nikah itu juga fitrah… kann??? ^_^

karena sebenernya put juga masih belajar,,jadi apapun yang put tulis disini masih dalam bentuk pemahaman put ajah...

gak saklek, dan masih butuh banyak kritisi, wacana, dan ilmu yang mungkin bisa sekalian di bagi di sini...

:D

Hmm,,dari pada kebanyakan pendahuluan,,put mencoba masuk ke wilayah hikmah dari nikah itu sendiri ya… (*sebenernya malu juga c,,coz belom pernah nikah..tapi balik ke niat awal..kita sama-sama belajar yaaaa!! ^_^)

Nah!!ini nyh satu hal yang penting banget buat kita ketahui…

Janji Allah berupa pertolongan-Nya bagi mereka yang menikah.
1. Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (An Nur: 32)


2. Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Berikut,, beberapa alasan mengapa harus menikah?,

1. Melengkapi agamanya

"Barang siapa menikah, maka ia telah melengkapi separuh dari agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. (HR. Thabrani dan Hakim).

2. Menjaga kehormatan diri

"Wahai para pemuda! Barangsiapa di antara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih mudah menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa, karena puasa itu dapat membentengi dirinya. (HSR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaiy, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).

3. Senda guraunya suami-istri bukanlah perbuatan sia-sia

"Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang." (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 245; Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no. 309).

4. Bergaul dengan istri termasuk sedekah

Pernah ada beberapa shahabat Nabi SAW berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka bisa shalat sebagaimana kami shalat; mereka bisa berpuasa sebagaimana kami berpuasa; bahkan mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta mereka." Beliau bersabda, "Bukankah Allah telah memberikan kepada kalian sesuatu yang bisa kalian sedekahkan? Pada tiap-tiap ucapan tasbih terdapat sedekah; (pada tiap-tiap ucapan takbir terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahlil terdapat sedekah; pada tiap-tiap ucapan tahmid terdapat sedekah); memerintahkan perbuatan baik adalah sedekah; mencegah perbuatan munkar adalah sedekah; dan kalian bergaul dengan istri pun sedekah."

Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana bisa salah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya akan mendapatkan pahala?" Beliau menjawab, "Bagaimana menurut kalian bila nafsu syahwatnya itu dia salurkan pada tempat yang haram, apakah dia akan mendapatkan dosa dengan sebab perbuatannya itu?" (Mereka menjawab, "Ya, tentu." Beliau bersabda,) "Demikian pula bila dia salurkan syahwatnya itu pada tempat yang halal, dia pun akan mendapatkan pahala." (Beliau kemudian menyebutkan beberapa hal lagi yang beliau padankan masing-masingnya dengan sebuah sedekah, lalu beliau bersabda, "Semua itu bisa digantikan cukup dengan shalat dua raka'at Dhuha.") (Buku Adab Az Zifaf Al Albani hal 125).

5. Adanya saling nasehat-menasehati

6. Bisa mendakwahi orang yang dicintai

7. Pahala memberi contoh yang baik

"Siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikit pun. Dan barang siapa yang pertama memberi contoh perilaku jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikit pun." (HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Orang yang pertama kali melakukan kebaikan atau kejahatan.)

Bagaimana menurut Anda bila ada seorang kepala keluarga yang memberi contoh perbuatan yang baik bagi keluarganya dan ditiru oleh istri dan anak-anaknya? Demikian juga sebaliknya bila seorang kepala keluarga memberi contoh yang jelek bagi keluarganya?

8. Seorang suami memberikan nafkah, makan, minum, dan pakaian kepada istrinya dan keluarganya akan terhitung sedekah yang paling utama.

Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: "Satu dinar yang kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar yang kamu berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu, maka yang paling besar pahalanya yaitu satu dinar yang kamu nafkahkan kepada keluargamu." (HR Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman) Tsauban bin Bujdud., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda: "Dinar yang paling utama adalah dinar yang dinafkahkan seseorang kepada keluarganya, dinar yang dinafkahkan untuk kendaraan di jalan Allah, dan dinar yang dinafkahkan untuk membantu teman seperjuangan di jalan Allah."(HR. Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Seorang suami lebih utama menafkahkan hartanya kepada keluarganya daripada kepada yang lain karena beberapa alasan, diantaranya adalah nafkahnya kepada keluarganya adalah kewajiban dia, dan nafkah itu akan menimbulkan kecintaan kepadanya.

Muawiyah bin Haidah RA., pernah bertanya kepada Rasulullah SAW: 'Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?" Beliau menjawab dengan bersabda, "Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya, janganlah kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah. Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka, kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka." (Adab Az Zifaf Syaikh Albani hal 249).

Dari Sa'ad bin Abi Waqqash RA., dalam hadits yang panjang yang kami tulis pada bab niat, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda kepadanya: "Sesungguhnya apa saja yang kamu nafkahkan dengan maksud kamu mencari keridhaan Allah, niscaya kamu akan diberi pahala sampai apa saja yang kamu sediakan untuk istrimu." (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dari Abdullah bin Amr bin 'Ash ra., ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Seseorang cukup dianggap berdosa apabila ia menyianyiaka orang yang harus diberi belanja." (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

Dan akan diganti oleh Allah, ini janji Allah.

"Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya."
(Saba': 39).

Dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Nabi SAW bersabda: "Setiap pagi ada dua malaikat yang datang kepada seseorang, yang satu berdoa: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya." Dan yang lain berdoa: "Ya Allah, binasakanlah harta orang yang kikir." (HR. Bukhari dan Muslim, Buku Riyadush Shalihin Bab Memberi nafkah terhadap keluarga).

9. Seorang pria yang menikahi janda yang mempunyai anak, berarti ikut memelihara anak yatim

Wallahu’alam bishawab…

Hmmm,,panjang kan ya…?? ^_^

Nah itu sekelumit teori yang put dapet,, Para ulama menyebutkan bahwa nikah diperintahkan karena dapat mewujudkan maslahat, memelihara diri, kehormatan, mendapatkan pahala dan lain-lain.

Semoga yang baca gak jadi bosan…

Karena yang sedikit ini,,klo diliat-liat jadi banyak, maka put cukupkan sekian dulu untuk chapter yang ini… :D

Hehe!!

InsyaAllah,,bahasan yang lain menyusul yooo…!!!

Coz untuk ngembahas nyang ginian juga put masih belajar…di tunggu diskussnya yuaaa!!!biar kita bias sama-sama belajar…

Syukran Jazilan,,Ikhwatifillah!!!

Al haqqu murrabbik fala taqunanna minal mumtaariin…



*gambarnya kenapa pinguin yaa?? ^^'

Pra Nikah 1

Bismillah,,,
hmm...dulu put sempet ng post status tentang persiapan pra pernikahan yang seharusnya sudah di persiapkan oleh para wanita...
bunyi post nya :

"Dapet materi bwt persiapan jd istri, ibu, dan wanita yang baik...Hoho!! Semangat..! Smuanya memang harus sudah di persiapkan dr skarang..Ini proyek peradaban,,tak ada kata main2..! ^_^"

dan stelah pertemuan itu,nambah lagi deh ilmu nya...
ilmu yang put dapat dari share yang begitu luar biasa...

kebetulan,,put juga dapet messege dari group yang put ikutin tentang nikah (sebenernya bukan group tentang nikah c,,tapi kebetulan messege yang dikirim tentang nikah.. ^_^)...
mungkin ini bisa jadi share pra nikah 1 yang bisa put bagi ke temen2 "Calon Ibu Peradaban"..


bisa sekalian di baca,,untuk hasil share yang malem itu insyaAllah bakalan put post di notes berikutnyaaa...
^_^

Selamat membaca..!!

SIAP NIKAH = SIAP TAAT

Anda ukhti muslimah yang ingin mempersiapkan diri kegerbang pernikahan? bekal apa yang telah ukhti siapkan?? jangan asal bekal (bekal ''kepengen'') terus buru-buru ingin menikah.Jika hanya ini yang ukhti punya, eitt! tunggu dulu!?..jangan dulu berfikir kesana, karena tentunya anda tidak ingin kecewa dan mengecewakan orang yang menikahi anda.Jangan nantinya pernikahan ukhti seumur jagung, atau manis ditahun pertama dan racun ditahun-tahun berikutnya.Nah, coba selidiki dulu dalam diri ukhti, sudahkah anda memiliki bekal ilmu syar'i?? sangat penting lho!.. karena banyak hal yang terjadi diluar dugaan ketika sudah menikah dan ilmu syar'i ini menjadi ''pengerem '' dan sekaligus benteng pertahanan yang kuat bahkan sangat kuat untuk terus merajut benang-benang hubungan antara suami istri hingga dihari tua. Kemudian sudahkah ukhti siap untuk diperintah?? bila anda termasuk orang yang egois, suka menang sendiri (tidak mau mengalah), juga tidak senang diatur….waah ini bahaya sekali, bisa-bisa rumah tangga ukhti ''panas'' setiap harinya,penuh dengan perselisihan dan percekcokan.Rencananya ingin membina rumah tangga yang sakinnah mawaddah warrohmah hanya jadi bunga mimpi saja. Coba simak dengan seksama hadits berikut ini:


Rasulullah pernah ditanya bagaimanakah istri yang terbaik?beliau menjawab:''Yang menyenangkan suaminya jika ia melihat, mentaatinya jika ia memerintah, dan tidak menentangnya pada hal-hal yang suami benci atas dirinya (istrinya) dan hartanya'' (Hadist Shahih riwayat Ahmad, An-Nasa'i dan Al-Hakim)


Jadi bila anda siap untuk menikah berarti siap untuk menyenangkan suami, siap untuk taat (tentu saja ketaatan yang tidak bermaksiat kepada Allah), siap untuk diperintah.Dan, tahukah ukhti bahwa ketaatan anda kepada suami nantinya akan mengantarkan anda kesurga?? sangat menyenangkan bukan,justru karena itulah banyak pengalaman mengatakan sangat tidaklah mudah untuk mentaati suami. Karena hawa nafsu yang ada didalam diri wanita beserta setan selalu berjuang untuk menundukkan ''ketaatan'' istri kepada suami. Sehingga jadilah kita penggerutu, pergi diam-diam tanpa ijin suami, menghabiskan harta suami tanpa ijin darinya, dan akhlak buruk lainnya. Sekelumit contoh kehidupan nyata yang penulis paparkan bisa menjadi bahan masukan untuk ukhti,…pernah saya menelpon sahabat karib saya, dari ujung sana suaminya menjawab bahwa istrinya sedang keluar rumah dan tidak tahu dia pergi kemana dan pulang pukul berapa,….jawaban dari telepon yang bernada agak kesal itu cukup membuat hati bertanya…mengapa??seorang istri pergi tanpa sepengetahuan suami?? tentu tidak dibenarkan dalam islam dan ini banyak terjadi menimpa kaum wanita, wanita-wanita muslimah.Tentunya masih banyak contoh nyata lainnya yang tidak mungkin dipaparkan disini semuanya karena hanya akan menghabiskan waktu. So, bila ukhti sudah siap untuk taat dan mau diatur oleh suami anda nantinya, maka bersiap-siaplah untuk ''melirik'' kesana.Bersama bekal-bekal diatas,Insya Allah akan sangat berguna sekali dihari-hari anda bersama sang suami.Semoga Allah memberkahi kialian semua, wanita-wanita muslimah yang berusaha untuk menjadi wanita shalihah, wanita idaman para suami. Para Wanita yang tentulah merindukan menjadi wanita ahli surga, amiin.


Wallahua'lam..

Diedit oleh : Abu Abdillah
sumber : http://jilbab.or.id/archives/434-siap-nikah-siap-taat/



Rabu, 13 Januari 2010

Geje,,geje,,geje...

Untuk Anniesha Eza Putri yang lahir di bulan Oktober.

Berikut ini adalah analisis kasih sayangnya : ...

- Amat suka berkomunikasi dengan pasangan.
- Suka disayangi dan menyayangi pasangan.
- Sopan terhadap pasangan.
- Jujur dan jarang berpura-pura dengan pasangan.
- Mudah terluka hati sekiranya pasanangan ada melakukan kesalahan terhadapnya.
- Emosi yang mudah terusik.
- Pengasih, Penyayang terhadap pasangan.
- Cemburu dan terlalu cemburu.
- Romantik.
- Memahami pasangan.

Untuk Anniesha Eza Putri memiliki golongan darah AB, berikut ini penjelasannya :

- Mempunyai perasaan... yang sensitif, lembut.

- Penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian.

- Keras dengan diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya.

- Cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian.

- Sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam.

- Mempunyai banyak teman, tapi mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-persoalan mereka.


Anniesha Eza Putri memiliki golongan darah AB berikut ini penjelasannya :

Tingkah Laku : Cerdik & pen...yabar.

Masalah yang dihadapi : Perut kembung sakit jantung dan masalah saluran darah, kanker, kegemukkan, kesulitan tidur berkualitas, sakit sendi dan tulang.

Diet : Dapat menyesuaikan diri dengan berbagai jenis makanan.

Dear Anniesha Eza Putri, berikut ini adalah hasil Test psikologi situasi kamu:

* kamu orang yang suka... sharing
* teman manapun yang datang, kamu akan terima dan mempercayai mereka sepenuhnya
* hidup kamu terisi penuh dan ini sangat baik bagimu
* kamu lemah dalam hidup ini dan cenderung rapuh
* kamu memiliki gairah seks tinggi!!! Tidak bisa hidup tanpa seks...
* kamu punya satu teman baik dalam hidupmu
* hubungan terakhir kamu baik dan masih hangat dalam memorimu
* ketika pasanganmu di dekat kamu, kamu akan melirik yang lain
* ketika pasangan kamu tidak ada, kamu masih memikirkan dia dan akan tetap setia padanya, tidak melirik yang lain
* ego kamu tinggi
* kepribadianmu rendah hati
* ikatan dengan tidak teman-temanmu tidak begitu kuat/sedang-sedang aja
* kamu benar-benar suka/mencintai pasanganmu
* pasanganmu type rumahan dan orang yang sederhana
* kamu akan mencari pasanganmu kapanpun kamu ketemu masalah.

Untuk Anniesha Eza Putri yang lahir di tanggal 7 Oktober, berikut ini adalah lingkungan pekerjaan yang cocok denganmu :

Lingkungan kerja yang sederhana, rapi bersih dan tenang, kamu bisa dengan nyaman mengerjakan tugas.

Anniesha took the Peringkat Kesetiaanmu..... quiz and the result is Peringkat Kedua...
Hebat Kamu... Walaupun kamu memiliki banyak perencanaan dan kegiatan, tetapi kamu tetap mampu menciptakan romantisme dengan pasanganmu. Perhatian kecil yang kamu berikan dengan meluangkan waktu untuk selalu berkomunikasi dengan pasanganmu disela-sela kesibukanmu menemp...atkan kesetianmu pada urutan kedua. Nilai yang sangat pantas kamu dapatkan atas kesetiaanmu.. Ciyee Selamat ya..

Anniesha took the Tokoh dalam film ketika cinta bertasbih sesuai dengan karaktermu? quiz and the result is...
Selamat, Karakter yang sesuai dengan kamu adalah Anna

Berbeda dengan sosok Eliana, Anna merupakan gadis dengan sosok yang amat Islami. Hari-harinya ia hiasi dengan bacaan Al Quran. Ia memang lahir dan besar dalam lingkungan pesantren milik ayahnya. Ayahnya sendiri merupakan seorang kiayi. Gadis cantik berusia 25 tahun ini ...tak banyak dikenal di kalangan mahasiswa lainnya. Anna memang bukan merupakan sosok yang senang memperlihatkan diri. Walau demikian, namanya telah banyak terpampang dalam berbagai jurnal dan media. Prestasi pun telah banyak ia ukir dalam perjalanan hidupnya.


When people look into your eyes, they see pure innocence.
Your eyes sparkle and you like to flaunt them, and often use them to manipulate people. You're a kind-hearted and intellectual person that loves being loved and getting attention, but others don't see that you can sometimes be defensive and aggressive when you don't get your way. You're really not as innocent as some people think!





hmmmmm...
itu hasil dari kuis2 geje yang put ikutin hari ini...
geje banget ya???
meskipun semuanya hanyalah tebakan semata,,,tapi bisa jadi sarana introspeksi puput...
hmmm...
apakah put memang seperti itu???
who knows???
woman can change....
^_^

Minggu, 10 Januari 2010

Cinta Vs Nafsu


eramuslim - “Maafkanlah, karena itu lebih mulia” Itulah salah satu pesan Rasulullah yang sangat terkenal. Membalas perlakuan tak adil dan kezhaliman dari seseorang, tidak dilarang. Namun tentu ada alasan yang sangat khusus mengapa Rasul menganjurkan ummatnya untuk memberikan maaf kepada orang zhalim.
Mari kita lihat ulang soal maaf memaafkan ini. Perintah Allah berkenaan dengan “maaf” ini termaktub dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 134: “... dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang”. Menahan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain, merupakan dua dari ciri orang yang bertaqwa. Nampaknya seperti sesuatu hal yang sangat sepele, dan tak sedikit orang yang menganggap itu sebagai hal biasa yang teramat mudah. Padahal, sungguh teramat berat untuk bisa melakukannya, jika bukan karena seseorang itu telah memiliki kebersihan hati dan ketulusan cinta kepada Allah Swt.
Ada satu hadits yang termasuk dhaif, namun dalam hal ini bisa diambil hikmahnya. Usai perang Badr yang terkenal sebagai salah satu perang terbesar dalam sejarah Islam, seorang sahabat mengatakan, “Kita baru saja melakukan peperangan terbesar” Kemudian Rasulullah berkata: “Tidak, perang terbesar adalah perang melawan hawa nafsu”. Meski terbilang hadits dhaif, tak ada salahnya jika kita sepintas “sepakat” bahwa mengendalikan hawa nafsu tidaklah ringan. Kalaulah kita mau membuka catatan sejarah perjalanan hidup manusia, betapa hawa nafsu sudah terlalu sering mengalahkan manusia, bahkan sejak manusia pertama diciptakan.
Adam alaihi salam yang telah diberikan limpahan nikmat oleh Allah berupa kesenangan dan kebahagiaan hidup di surga yang tak berkekurangan. Masih ditambah nikmat itu dengan dihadirkannya Hawwa sebagai pelengkap hidup yang membawa kedamaian dan ketentraman. Cukupkah Adam? Ternyata tidak. Syetan menggelincirkan dua manusia itu hanya dengan rayuan buah keabadian yang dihembuskan syetan. Adam (juga Hawwa) tak mampu membendung nafsunya untuk tidak menyentuh buah “terlarang” tersebut. Berlanjut kepada keturunan Adam, Qabil tega membunuh saudara kandungnya sendiri Habil demi mendapatkan calon istri Habil yang lebih cantik.
Sejarah juga mencatat nama-nama lain dari zaman ke zaman, Fir’aun dan sederet nama haus kekuasaan di muka bumi ini akan selalu menjadi catatan hitam keserakahan manusia. Begitu juga dengan Qarun dan sejumlah nama orang-orang yang rakus harta. Seiring bergulirnya masa, nafsu manusia pun terus berkembang dan semakin tak terkendalikan. Sedikit punya kuasa, ingin punya harta dan kemudian wanita. Terus dan terus meningkat, ingin meningkatkan kekuasaannya, melebihkan hartanya dan memperbanyak wanitanya. Tidak berhenti sampai disitu, kenikmatan dunia yang telah memalingkannya dari Allah membuatnya cinta akan dirinya, cinta akan dunianya. Dan itu akan melambungkan dirinya kepada kesombongan, dan mengagungkan harga diri yang diukur dengan parameter kekuasaan, kekayaan, kecantikan, ketampanan dan ukuran materi lainnya.
Hingga saat ini, takkan pernah terhitung jumlah orang-orang yang pernah terjerumus dan akhirnya jatuh oleh karena memperturutkan nafsunya. Namun demikian, jangan lupa bahwa sejarah pun mencatat dengan tinta emas orang-orang yang menang melawan hawa nafsunya. Orang tentu tak akan lupa dengan nama Yusuf alaihi salam yang menampik rayuan Zulaikha yang cantik jelita, Ali bin Abi Thalib yang urung menebas leher musuhnya setelah sang musuh meludahi wajahnya. Alasannya, ia tak ingin amarah dan nafsunya yang menjadi alasan utama saat ia menghujamkan pedangnya. Siapa yang tak ingat betapa besar kecintaan Abu Bakar kepada Allah dan rasul-Nya sehingga menginfakkan semua harta miliknya hingga tak tersisa untuk perjuangan Islam.
Manusia bisa menjadi sangat mulia karena menahan dan mengendalikan nafsunya. Sebaliknya, manusia mulia pun akan teramat hina dan menjijikkan ketika sedetik saja tak kuasa mengendalikan nafsu. Sebagai contoh, amarah, yang merupakan satu bagian kecil dari semua hawa nafsu yang ada pada diri manusia, akan sangat berpotensi membuat seseorang menjadi sangat hina. Orang yang tak dapat mengendalikan amarahnya, akan terlihat seperti orang bodoh, bahkan gila. Dan ujungnya, bisa dipastikan adalah penyesalan.
Pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, dan sejumlah peristiwa lain yang terjadi di muka bumi ini, sumber utamanya adalah nafsu yang tak terkendali. Oleh karenanya, jangan pernah menyepelekan pentingnya menata hati, membersihkan jiwa dan mengendalikan diri. Karena bukan tak mungkin, pada saat lengah, orang baik dan mulia pun bisa tersungkur oleh sebab nafsu yang tak terkendali itu.
Soal memaafkan misalnya, kenapa hanya dengan memaafkan manusia menjadi lebih mulia? Jawabannya tentu sudah menjadi jelas sekarang. Ketika seseorang memperturutkan nafsunya dan tak mempu menahan amarahnya, saat itulah pintu terbuka bagi masuknya syetan ke dalam hati manusia untuk terus memanasi setiap relung di dalamnya. Hingga pada hitungan detik berikutnya, saat api amarah menyala, tak pelak lagi balasan terhadap perlakuan orang lain yang dilakukan biasanya jauh lebih besar, dan lebih menyakitkan. Disinilah syetan berperan menciptakan ketidakadilan, dan kemudia ia juga yang menghembuskan aroma ketidakadilan tersebut kepada lawannya untuk membalas kembali ketidakadilan itu dan seterusnya. Pada akhirnya, syetan akan tertawa melihat dua anak, dua kelompok manusia saling baku hantam.
Padahal, kalau saja ia mau memaafkan kesalahan (atau kezhaliman) orang lain, sikap itu tentu tidak akan menjatuhkan derajatnya dimata orang yang menzhaliminya. Seperti halnya Rasulullah yang kerap memaafkan orang yang meludahinya setiap hari, derajatnya tak pernah jatuh sekalipun ia justru menjadi orang yang pertama menjenguk ketika si peludah itu menderita sakit.
Itu baru sekedar masalah maaf memaafkan, bukankah jauh lebih mulia orang-orang yang tak serakah harta, mereka yang tak ambisi kekuasaan dan jabatan, juga pria-pria dan wanita yang tak memperturutkan syahwatnya pada jalan yang halal? Adakah yang lebih mulia dari orang-orang yang mampu menahan dan mengendalikan nafsunya karena takut kepada Allah?
Hawa nafsu, dari yang kecil seperti bangga diri, tak mampu menahan amarah serta tak mau memaafkan kesalahan orang, sampai yang besar seperti rakus harta, kekuasaan dan juga nafsu syahwat. Semuanya adalah karena kelengahan kita yang membiarkan pintu-pintu hati ini terbuka bagi masuknya syetan yang memang senantiasa menantinya celah kelengahan manusia.
Cinta yang tulus kepada Allah akan membuahkan cinta dan kasih sayang yang juga tulus dari Allah kepada hamba-Nya. Dan dengan cinta dan kasih sayang yang Allah tanamkan itulah, manusia mencintai, mengasihi juga menyayangi sesama makhluk. Jika yang demikian yang dimiliki oleh manusia selaku hamba Allah, tidak akan pernah cinta berubah menjadi amarah, tak akan pernah kasih dan sayang tertandingi oleh ganasnya hawa nafsu. Orang yang marah hanya karena kekhilafan manusiawi orang lain, berarti ia hanya mencintai dirinya sendiri. Salah satu parameter orang yang mencintai dirinya sendiri adalah, terluka, terhina, atau menaruh dendam terhadap orang yang menyakitinya, menzhaliminya, atau mengkhianatinya. Hamba yang dipenuhi hatinya dengan kasih tulus dari dan karena Allah, tidak akan ada ruang kosong dalam hatinya untuk rasa benci, amarah, apalagi dendam. Jika untuk hal kecil saja tak ada ruang, apatah lagi untuk nafsu-nafsu besar lainnya.
Seandainya David J Schwartz adalah seorang muslim, tentunya dia akan menjadikan Rasulullah dan sederet nama-nama yang memenangkan hawa nafsunya sebagai refrens dalam bukunya yang amat terkenal, “Berpikir dan berjiwa besar”.
Selain terus menanamkan cinta tulus kepada Allah, sejatinya kita senantiasa menjaga agar hati ini terus terlindungi agar tak kotor, agar tak terbuka celah masuknya syetan yang menggerogoti benteng-benteng ketegaran di dalamnya. Menentramkan hati dengan dzikir (mengingat Allah) sebagai bukti cinta seseorang terhadap Dzat yang dicintainya, adalah terapi yang tak terbantahkan setiap orang yang mendambakan ketenangan hidup. Selain dzikir, qona’ah dan ikhlas dalam menjalani hidup semestinya juga menjadi modal utama ditengah ganasnya terpaan nafsu yang terus dipanas-panasi oleh syetan.
Setelah itu, tak ada lagi yang menjadi kepuasan dari seorang hamba di dalam hidupnya ketika kelak mengakhiri hidup tetap dalam kemuliaan. Sehingga meski tak sedikitpun terbetik niat mengukir nama dalam sejarah manusia yang memenangkan pertarungan melawan hawa nafsu, siapapun yang mengenalnya akan tetap menjadikannya figur dan teladan yang pantas untuk diikuti jejaknya, jika ingin mendapatkan kemuliaan dihadapan Allah. (Bayu Gautama, thanks 4N)

Macaca fascicularis


Dewasa ini terdapat lebih dari 30 marga monyet dan jumlah ini terbagi lagi kira-kira menjadi 130 jenis monyet yang ada, terdapat 19 jenis Macaca, dan salah satunya adalah Macaca fascicularis atau dalam bahasa Indonesia di sebut Monyet Ekor Panjang.

Macaca fascicularis atau Monyet Ekor Panjang termasuk ke dalam ordo Primata dan masuk dalam famili Cercopithecidae, secara lengkap taksonomi Monyet Ekor Panjang ini menurut Napier (1967) adalah:


Phylum

Chordata

Subphylum

Vertebrata

Classis

Mammalia

Subclassis

Eutheria

Ordo

Primata

Family

Cercopithecoidae

Subfamily

Cercopithecinae

Genus

Monyet Ekor Panjang

Spesies

Macaca fascicularis (Napier, 1967)


Morfologi

Ciri-ciri umum monyet ekor panjang adalah sebagai berikut : panjang tubuh dewasa berkisar antara 400-500 mm, dengan panjang ekor berkisar 400-500 mm, panjang telapak kaki belakang berkisar antar 120-140 mm sedangkan tengkoraknya memiliki ukuran sekitar 120 mm dengan panjang telinga 3-3,33 mm dan mempunyai berat tubuh 3-6,5 kg (Anonim, 1978)

Dalam hidupnya monyet ekor panjang ini melewati fase pergantian warna tubuh, yaitu fase bayi dengan warna tubuh oranye dan fase dewasa dengan warna tubuh yang coklat keabu-abuan dan kemerah-merahan. Rambut diatas kepala tumbuh ke arah belakang, kadang-kadang membentuk jambul dan rambut yang terdapat pada pipi menjurai di mukanya. Pada bagian mata selalu ada kulit yang tidak berbulu berbentuk seperti segitiga (Veer & Carter, 1978 dalam Setiana, 1994).

Perbedaan antara jantan dan betina, secara morfologis terletak pada perkembangan alat kelamin sekunder. Sedangkan kelompok umur pada monyet dibedakan berdasarkan ukuran tubuh dan aktifitas hariannya. Pada jantan dewasa (Adult male) mempunyai ukuran tubuh relatif besar sekitar 5-9 kg, tegap dan kuat serta lebih agresif dan lincah. Mempunyai bagian dada yang lebar mengecil pada bagian pinggang, bulu pada bagian muka lebih panjang daripada individu betina. Jantan dewasa memiliki penis yang kecil dengan scrotum yang berbentuk tombol bundar. Pada betina dewasa (adult female) memiliki ukuran tubuh 50-75% dari ukuran jantan dewasa yaitu sekitar 3-6 kg. Kelenjar mammae berkembang dengan baik serta prilaku yang lebih tenang. Individu pradewasa mempunyai ukuran tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan individu dewasa dengan warna tubuh yang lebih kecoklat-coklatan dan belum mempunyai rambut yang berbentuk jambul pada kepalanya. Individu yang tergolong anak (juvenil) mempunyai ukuran tubuh lebih kecil daripada individu pradewasa, sudah lepas dari induknya (bergerak secara independent), dan biasanya mempunyai tingkah laku bermain yang lebih menonjol dari individu kelompok umur lainnya. Sedangkan individu yang masih bayi berwarna oranye terlihat jelas berada di dalam gendongan betina dewasa ataupun menggelantung pada perut (Napier & Napier, 1978).

Salah satu ciri khas monyet ini adalah bantalan keras dari kulit tebal pada pantat yang disesuaikan terhadap lamanya waktu tidur di dahan pohon. Bantalan yang disebut kapal pantat ini melekat langsung pada bagian bawah pinggul. Maka tidak ada urat syaraf atau pembuluh darah yang terhimpit, sehingga tungkai monyet ini tidak akan “kesemutan” bial berat badannya menekan bantalan tadi. (Eimerl & DeVore, 1978).

Cara bergerak Monyet Ekor Panjang pada umumnya adalah quadropedal (bergerak dengan menggunakan keempat anggota badan). Selain itu, pergerakan juga dilakukan dengan cara melompat, memanjat, bipedalisme (gerakan dengan menggunakan dua kaki), dan brakiasi (gerakan dengan dua tangan untuk menggantung). Bipedalisme biasa terjadi saat tangan memegang makanan, oleh karena itu Monyet Ekor Panjang dapat bergerak bebas di permukaan tanah maupun di pepohonan. Proporsi waktu yang digunakan untuk aktifitas di permukaan tanah dan pepohonan bervariasi.dalam dan antar kelompok. Selama pergerakan di cabang-cabang pohon, tangan bersifat digitigrade (Napier & Napier, 1967). Eisenberg et al. (1979: 468) menyebutkan bahwa aktifitas harian Monyet Ekor Panjang sebagian besar dilkukan di permukaan tanah (semi terestrial).

Makanan

Macaca fascicularis atau Monyet Ekor Panjang mempunyai keanekaan makanan jauh lebih bayak daripada lutung. Hewan ini termasuk omnivora, yaitu pemakan segala. Induk Monyet Ekor Panjang yang sedang menyusui biasanya tidak mendapat banyak gangguan dari individu lain dalam mencari makan. Monyet Ekor Panjang dewasa memiliki jenis makanan yang bervariasi antara lain sepeti daun-daunan, bunga-bungaan, buah-buahan, hewan laut sperti kepiting, serangga dan juga sisa makanan dari berbagai jenis, seperti remahan roti, kue, nasi, dan lain-lain. Sisa-sisa makanan ini didapat pada saat banyak pengunjung yang mebuang atau memberikan makanan di sekitar Taman Wisata.

Keadaan lingkungan dimana terdapat keanekaan komunitas yang sangat berpengaruh terhadap persediaan bahan makanan Monyet Ekor Panjang. Di hutan peralihan, hutan pantai dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun cukup banyak persediaan makanan bagi Monyet Ekor Panjang. Akan tetapi komposisinya tidak selamanya tetap, selalu berubah tergantung habitat dan diversitas tumbuhannya, satwa liar lain dan faktor abiotik seperti iklim, curah hujan, cuaca, suhu lingkungan, dan lain-lain mempengaruhi persediaan makanan.

Dalam pengamatan Larasati (1987) di Taman Nasional Baluran di dapat persentase makanan Macaca fascicularis sebagai berikut:

34,18%

daun-daunan

34,18%

Buah-buahan

18,98%

Sisa makanan

8,86%

Invertebrata

3,8%

Bunga-bungaan


Sedangkan menurut Wheatly (1976) di Cagar Alam Kutai dengan komunitas pantai tidak ada, diperoleh data sebagai berikut:

86%

Buah-buahan

7%

Rumput-rumputan

5%

Bunga-bungaan, daun, jamur, dan batang muda

2%

Invertebrata


Menurut Mackinon (1973) di Kuala Lompat Malaysia adalah sebagai berikut :

64%

Buah-buahan

24%

Daun-daunan

9%

Bunga-bungaan

4%

Invertebrata, dan lain-lain


Menurut Aldrich-Blake (1973) di daerah Penang Waterfall Gardens (DJC) adalah sebagai berikut :

62%

Buah-buahan

25%

Batang muda

11%

Bunga-bungaan

8,3%

Invertebrata, dan lain-lain


Sedangkan di Ubud Bali, proporsi makanan sehari-hari sebanyak 58% bersumber dari manusia dan 42% bersumber dari alam, dengan perincian sebagai berikut :

23%

Kacang-kacangan

19%

Kentang segar

18%

Buah-buahan

12%

Makanan sisa manusia

11%

Rumput-rumputan

9%

Pemberian manusia

3%

Daun-daunan

2%

Bunga-bungaan

1%

Batang dan akar


Habitat

Setiap jenis dari bangsa primata mempunyai jalur-jalur tertentu dalam menempuh perjalanan harian, mencari makan dan tempat tidurnya pada habitat aslinya. Napier & Napier (1967) membagi 3 jalur untuk tempat tidur yang masing-masing terletak pada bagian puncak kanopi, di tengah-tengah dan di bawah. Sedangkan untuk aktifitas perjalanan harian dan mencari makan dibagi dalam 4 bagian, yaitu puncak kanopi, bagian tengah, bagian bawah dan lantai hutan.

Daerah persebaran monyet ekor panjang ini lebih beradaptasi dengan habitat tepi daripada bagian pedalaman. Dengan tipe habitat yang lebih condong pada daerah tepi, maka monyet ini disebut juga “Crab Eating Monkey” (Monyet Pemakan Kepiting) dikarenakan memakan kepiting dan molusca lainya jika hidup di daerah mangrove. Populasi yang tinggal di hutan umumnya berwarna lebih gelap, sedang yang berada di pantai berwarna lebih muda.

Walupun habitat monyet ekor panjang adalah hutan mangrove, mereka juga diketemukan di hutan primer dan hutan sekunder sampai ketinggian 2000 meter, hutan gundul yang masih ada pohon tersisa dan daerah pertanian, dimana mereka penyebab terjadinya kerusakan. Umumnya monyet ekor panjang hidup di pepohonan namun seringkali turun ke permukaan tanah atau lantai hutan dengan maksud tertentu (Jolly, 1972).

Southwick et al (1989) menyebutkan bahwa penggunaan habitat oleh primata tergantung kepada banyaknya pakan yang tersedia, penyebaran sumber pakan pada suatu habitat, serta interval pergantian musim berbuah. Jumlah pakan yang tersedia berpengaruh secara langsung terhadap besar kelompok.

Pada habitatnya, beberapa jenis primata hidup pada suatu daerah tertentu yang disebut sebagai daerah jelajah (Home Range). Daerah jelajah adalah luas suatu daerah tempat suatu kelompok mengadakan aktifitas hariannya (Chalmers, 1980). Luas daerah jelajah sangat bervariasi. Kadang-kadang kelompok yang lebih besar akan mempunyai daerah jelajah yang lebih luas karena memerlukan makanan yang banyak. Hewan yang bersifat foliofora (hewan pemakan daun) karena buah terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah daun. Demikian juga dengan hewan yang bersifat terestrial akan mempunyai daerah jelajah yang lebih luas dibandingkan dengan hewan yang bersifat arboreal karena pergerakan hewan yang bersifat terestrial terbatas pada dua dimensi (walaupun dapt juga disebabkan karena jumlah pakan yang relatif sedikit) (Clutton-Brock & Harvey, 1977:370-371).

Pada daerah jelajah terdapat suatu daerah yang disebut dengan derah inti (Core area). Daerah tersebut adalah daerah yang paling sering dipergunakan oleh kelompok monyet untuk melakukan aktifitas hariannya (Napier & Napier, 1985).

Perubahan daerah jelajah yang paling sering terjadi disebabkan oleh gangguan habitat. Gangguan habitat, terutama di hutan tropis dapat berupa perladangan dang penebangan hutan. Menyusutnya habitat, perubahan struktur dan komposisi hutan berpengaruh besar terhadap populasi primata, terutama folivora dan frugifora. Kerusakan habitat merupakan ancaman yang serius terhadap populasi hewan tersebut. Sumber pakan dan ruang hidup akan berkurang drastis, sehingga populasi hewan tersebut terdesak dan menurun (John 1988, Rosenbaum 1998).


Populasi dan Penyebaran

Sebagian besar primata membentuk kelompok sosial dengan struktur populasi yang tetap. Napier (1972) membagi pengelompokan primata ke dalam 4 tipe dasar yang berhubungan dengan kebiasaan dan habitat, yaitu :

  1. Tidak membentuk kelompok (Solitary): semua hewan primata soliter hidup di pepohonan (arboreal) termasuk diantaranya hewan malam (noturnal). Ukuran tubuh jantan tidak jauh berbeda dengan ukuran tubuh betina.

  2. kelompok keluarga (Family group): kelompok hewan yang tediri dari satu jantan dan satu betina dewasa beserta anak-anaknya. Kelompok tersebut hanya terlihat pada jenis-jenis arboreal. Jantan dan betina pada kelompok tersebut memiliki ukuran tubuh hampir sama.

  3. Kelompok dengan banyak jantan dewasa (Multimale group): kelompok hewan yang memiliki beberapa jantan dewasa, betina dewasa beserta nak-anaknya. Ukuran tubuh jantan dewasa pada kelompok ini lebih besar daripada ukuran tubuh betina dewasa. Monyet Ekor Panjang termasuk ke dalam kelompok multimale group.

  4. kelompok satu jantan dan beberapa betina (Harem group): kelompok ini merupakan adaptasi dari multimale group terhadap lingkungan tandus.


Chalmers (1980) menambahkan satu tipe kelompok lagi yang tidak dapat dimasukan ke dalam tipe-tipe kelompok di atas. Misalnya jantan Orang Utan (Pongo pygmeus) umumnya hidup soliter, tetapi hewan pradewasanya hidup berkelompok.

Besar kelompok pada Monyet Ekor Panjang berbeda-beda. Faktor utama yang memepengaruhi besarnya kelompok adalah jumlah pakan yang tersedi dan predasi. Pada monyet ekor panjang anggota kelompoknya berkisar antara 14-70 ekor dengan rata-rata 30 ekor (Jolly,1972) dengan kepadatan populasi antara 101-200 ekor/km persegi dan ratio sex dalam satu kelompok bervariasi antara 1:1.6-3.3 ekor.

Pembagian komposisi umur-kelamin didasarkan atas perbedaan bentuk tubuh, ukuran dan tingkah laku dari monyet, dapat dibedakan sebagai berikut: (Susanto, 1996)

  • Dewasa (Adult) adalah jantan dan betina dewasa yang mempunyai ukuran tubuh paling besar dan dapat diidentifikasi jenis kelaminnya, jarnag mempeelihatkan tingkah laku bermain.

  • Remaja (juvenil) adalah individu yang sudah berdiri sendiri, ukuran tubuhnya lebih kecil dari dewasa, dan kelakuan khasnya adalah masih sering bermain dan berkejar-kejaran. Individu monyet yang belum dapat diidentifikasi jenis kelaminnya juga dimasukan kedalam keompok ini.

  • Bayi (Infant) merupakan individu yang memilki ukuran tubuh paling kecil dan lebih sering menggantung pada badan induk betina. Sampai umur 3 bulan memiliki warna tubuh oranye dan kemudian berkembang sedikit demi sedikit mencapai dewasa penuh dengan warna abu-abu atau merah keabuan.


Secara geografis, penyebaran primata terbatas antara 350 LU dan 350 LS di benua Asia, Amerika, Eropa maupun Australia (Michael & Cliffort, 1970). Sedangkan untuk monyet ekor panjang tersebar di Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, Kmaboja dan Vietnam. Sedangkan untuk wilayah Indonesia tersebar di Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur, Timor (Susanto, 1996; Supriatna, 2000), dan Papua sebagai kegiatan Introduksi.


*Laporan KKL (Anniesha Eza Putri/ Biologi FMIPA Unpad/2005)